Berawal dari latar belakang Buah Duku Kalikajar yang sudah sangat dikenal baik didalam maupun di luar negeri karena rasanya yang enak, maka perlu bagi kami untuk memiliki hak paten terhadap Buah Duku kami, terang Bpk. Slamet Budisusilo selaku petani duku sekaligus Kadus II. Dimulai pada hari Jum’at tanggal 18 November 2016, dengan dukungan fasilitasi dari Kepala Desa Kalikajar, Petani Duku Kalikajar yang tergabung dalam Kelompok Petani Duku Kalikajar mengadakan Pelatihan Penyusunan SOP dan Sekolah Lapang Penanganan Tanaman Duku dengan bimbingan dari Dinpertanhut Kab. Purbalingga. Dan sampai saat ini sudah 3 tahapan yang dilalui. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan sertifikasi Prima 3. Kegiatan ini direncanakan akan menghabiskan 24 kali pertemuan, 12 kali penyusunan SOP dan 12 kali sekolah lapang dengan target selesai dibulan Desember. Sehingga dalam 1 minggu bisa 2-3 kali pertemuan untuk penyusunan SOP maupun sekolah lapang. Untuk menyelesaikan kegiatan ini, ada sekitar 13 tahapan materi yang dipelajari. Dimulai dari Persiapan lahan dan bibit sampai dengan Pasca Panen. Tidak hanya itu, mereka jg akan mendapatkan bimbingan mengenai pengemasan produk,labeling dan pemasaran.
Kegiatan yang sangat bagus ini di hadiri oleh 25 petani duku,unsur perangkat desa dan 4 pembimbing. Mereka semua berharap, semoga setelah kegiatan ini mereka bisa lebih kompak lagi untuk menanam duku sesuai dengan SOP yang mereka pelajari. Semoga duku yang ditanam akan lebih berkualitas dan tentunya aman untuk dikonsumsi. Mereka juga mempunyai target di tahun berikutnya, bisa menyelenggarakan kegiatan seperti ini lagi untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta untuk mendapatkan sertifikasi prima 2.
Narasumber : Slamet Budisusilo
Kapan panen raya broo ?
Semoga kualitas duku kalikajar semakin meningkat & petani duku semakin sejahtera
Tahun depan lagi bu. Aamin,semoga duku kalikajar bisa masuk ke swalayan n mall kedepannya bu.
Pengembangan potensi lokal adalah modal awal dari desa yang berdikari. Merdesa…!!!
Wah semoga bisa lulus sertifikasi dan bisa di ekspor ke luar negri. Dengan adanya MEA persaingan perdagangan sangatlah ketat.untuk itu memang perlu SOP sebagai dasar untuk sertifikasi
Kunjungi juga http://www.karangjambe.desa.id/kayim-sutikno-merintis-pembibitan-pohon-sengon/
5